Jumat, 07 Juni 2013

aku, kamu, dan jilbab kita

morning bloggy :*
aku nulis ini habis subuh, emm jadi soridori ya kalo agak sedikit mengarah ke tausiah hihi :D

anyway, ini gak bisa dibilang tausiah sih... tepatnya curahan hatinya dita yang ringkih dan terluka #tsaahh

oke, back to jilbab *sesuai judul*, siapa sih yg gatau apa itu jilbab? apalagi umat muslim. secara epistimoligi sih kata jilbab berasal dari bahasa arab yang artinya pakaian longgar *agak sok akademis bahasanya :p*. bahasa mainstreamnya kain yang di pake untuk menutup kepala, rambut tepatnya. kan dalam ajaran muslim rambut merupakan salah satu aurat wanita :)

cwins ~
pernah denger gak ada kalimat "jilbabin dulu hatinya baru rambutnya"? biasanya kalimat itu sering dijadikan kaum hawa untuk nunda-nunda make jilbab. tapi untuk problemku yang satu ini kebalik, si doi lebih PD make jilbab yang lebar semacam ukhti-ukhti jilbaber, tapi hatinya, perbuatannya, tingkah lakunya amburadul, nol putul *bahasanya dita banget*. jangankan hatinya di jilbabin, di lindungin aja nggak mungkin yaa :p

jilbab itu merupakan simbol yang nampak bahwa kamu umat muslim. semacam identitas nyata yg melekat. jadi alangkah baiknya, kalo kamu udah make jilbab, apalagi yang lebar, hati, perbuatan, dan tingkah laku juga mengikuti jilbab kamu. jangan bikin malu umat muslim yang lainnya karena identitasmu.

posting beginian sih aku gak bermaksud sok suci make jilbab terus tingkah laku baik nggk :) *tapi bukan berarti tingkah laku aku buruk banget ya --"* pointnya sih cuma satu, mending jilbabnya gak gede-gede tapi hati, tingkah laku, dan perbuatannya baik daripada jilbabnya gede tapi hati, perbuatan, dan tingkah lakunya buruk. apalagi alasan klasik menggunakan jilbab untuk menarik hati laki-laki #eh #ups haha

sebenarnya posting ini ungkapan rasa kecewa aku, sakit hati aku sama temen yang "katanya" ukhti dengan jilbabnya yg super duper lebar tapi gak sejalan dengan tingkah laku dan hatinya. perasaan su'udzon (re: buruk sangka) sering banget menghampiri doi. hal yang paling sederhana aja, si doa gak pernah bisa menghargai orang lain. korbannya aku, yg sampai detik ini masih menyisakan luka #njleb :p sebenarnya "korban nyatanya" gak cuma aku, sebelumnya uda sering banget denger cerita temen-temen (yang juga jadi korbannya), cuma karena aku orang baik *tingtingting :D* jadi aku masih ber husnud'zon (re: baik sangka) sama si ukthi itu, daaannn endingnyaaaa ~
tarataraa ~~~~
hatiku juga terluka dan kecewaaa *nangis bombany* #lebay

yaudahsihyaaa ~
semoga dengan terlukanya hati ini bisa menjadikan dita lebih iklas dan lebih baik dalam menjalan hidup kedepannya #eaa #bahasanyaberat :p
dan juga buat si ukhti kedepannya, harapan utamanya nih, semoga doi bisa segera memakaikan jilbabnya yang panjang itu ke hati, perbuatan, dan tingkah lakunya juga, jadi jilbabnya gak cuma narik perhatian lelaki yang katanya ikhwan itu haha #ups
kalo diterusin nulis bisa sebut merek nih saking esmosinya dan dalamnya paku yang ditancapkan dihati haha ya maklum lah buuk... doi nancepinnya dari belakang sih, jadi lansung njleb!!

oke finally, sekali lagi aku mau negasin, tulisan ini gak bermaksud tausiah, sok suci, ato jelek-jelekin orang, kelompok, ato apapun lah.. gak ada maksud negatif apapun, em mungkin selain nyindir haha *itu juga kalo doinya kesindir* eh tapi nggk dink fix gak maksud nyindir haha *bohong banget :D* ;) posting kali ini murni curahan hati kayak posting-poting biasa, cuma mungkin topiknya agak lebih sekuler aja hehe

yuk dada bubuy my bloggy..
cupcups mwahh :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar