Korban, seorang wanita bernama Jo Margetson (29) kemudian melaporkan sang petugas keamanan bandara, John Laker (25) ke polisi. John dinilai telah melakukan perbuatan cabul lewat alat pemindai tubuh antiteror tersebut.
"Petugas keamanan itu bilang 'Saya suka bagian dada kamu yang besar itu'," ucap Margetson kepada the Sun, Kamis (25/3/2010).
Menurut Margetson, ia masuk ke alat pemindai itu secara tidak sengaja. Tanpa disadari, tiba-tiba John sudah menekan tombol yang menampilkan gambar seluruh tubuh Margetson.
"Saya sangat trauma. Saya sudah bicara pada polisi dan saya sangat berat untuk bekerja," lirihnya.
Kasus ini menjadi insiden yang pertama kali terjadi sejak alat pemindai tubuh 'telanjang' tersebut mulai diperkenalkan di bandara Inggris. Sejumlah negara sudah menerapkan alat ini sejak awal tahun 2010 untuk mengantisipasi ancaman teroris.
Operator bandara London berjanji akan menindaklanjuti laporan Margetson. Setiap penggunaan alat yang tidak sesuai dengan fungsinya akan diselidiki secara serius.
"Kami menerima laporan tentang tindakan yang tidak sesuai dengan aturan. Terutama yang menyangkut masalah peralatan keamanan. Kami melakukan penyelidikan tentang hal itu secara serius," kata juru bicara bandara.
NB : nah.. untuk para wanita, berhati2lah kalo dibandara ya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar