hallo om, tante, kenalkan nama saya dita. kalimat tadi merupakan kalimat standar perkenalan, terutama dengan calon mertua. semoga hari om dan tante menyengakan ya, wahai calon mertuaku yang baik hati. dan kalimat kedua adalah kalimat lanjutan yang akan disampaikan (mungkin dalam hati) saat bertemu calon mertua untuk kedua kalinya.
maaf belum bisa berkunjung terlalu sering. kebetulan, aku dan putra
yang menjadi kebanggaan kalian ini sedang berjuang sekuat raga agar
modal untuk menikah bisa tercapai segera. seandainya memang begini
jalannya, tak akan ada penyesalan yang terbesit dalam benakku untuk bisa
menjadi anggota keluarga baru kalian.
"dipertemukan dengan pria sebaik putra kalian, membuatku tak henti untuk mengucapkan syukur. menjadi bagian dari keluarga kalian masih menjadi mimpi yang akan disegerakan menjadi nyata. dan itu akan menjadikanku wanita paling beruntung di dunia"
om, tante, mungkin kalian bertanya-tanya, seperti apakah aku ini sehingga membuat anak laki-laki kesayangan kalian memilihku untuk menjadi pendamping hidupnya. benar tidak om, tante? :D
tante, aku disini bukan untuk bersaing merebut hati anakmu. cintanya dia padamu tak akan pernah bergeser. tenang saja tante :)
dia sering menceritakan tentangmu loh tante. bagaimana putramu rindu dengan
masakan buatanmu yang dilabeli sebagai makanan terenak di dunia,
tentang kerewelanmu yang bikin dia makin rindu rumah, dan tentang segala perhatianmu yang tak akan pernah bisa aku gantikan, aku sudah tau banyak. saat mendengar cerita tentangmu darinya, aku merasa dekat denganmu. entah kenapa. salahkan itu tante?
tante, jangan menganggapku sebagai saingan yang telah merebut perhatian
anak lanangmu ini. jika memang kita bersaing, aku tak akan bisa
mengalahkanmu. kasih sayang yang tak hentinya kamu berikan padanya, tak
akan mampu dikalahkan oleh rasa sayang anak ingusan yang baru jatuh
cinta kemarin. jadi, bisakah kita bersahabat? aku ingin sekali.
tante, maafkan aku. memasak bukanlah bidang yang bisa kukuasai sepenuhnya. alangkah
menyenangkannya jika tante mau berbagi resep tentang makanan kesukaan
putramu ini. siapa tau dia bisa jatuh cinta pada ku seperti dia jatuh cinta padamu, walaupun aku tau tetap tante lah yang istimewa. dan aku gak akan pernah berniat bahkan merebut posisi istimewa itu kok tante :)
aku tau apa yang akan tante tanyakan padaku, tentang kelihaian
memasakku. jika bisa memasak ragam sup, sayur, dan lauk adalah calon
menantu idamanmu, aku tidak bisa masuk kualifikasi itu. tapi tenang tante,
jika tante bertanya apakah aku mau belajar, aku akan menjawab "iya" secara
lantang.
seandainya saja ada kesempatan kedua dan selanjutnya kita
bertemu, aku tak akan membuang waktu untuk belajar memasak dengan resep
dari tante. jika rasanya berbeda jauh dengan ekspektasi, mohon maklum ya. kan masih proses dan baru belajar. tante memang bukanlah saingan yang sepadan untukku, karena
beliaulah yang terbaik dalam mengerti putranya.
usia yang aku dan putra kalian emban saat ini, memang masih muda untuk
membicarakan mengenai masa depan. berangan memiliki rumah sendiri dan
memiliki anak yang lucu menggemaskan, masih itu yang berani kita
pikirkan. ah, mungkin om akan tertawa dalam hati mengenai hal yang
dipikirkan dua anak bawang ini. maka dari itu, om hanya bisa
memberikan pilihan jika angan itu belum bisa terwujud.
memang om
tidak memberi banyak komentar sejak pertama kali aku datang ke rumah. tatapan om yang penuh arti seakan ingin memberikan nasihat, tapi seperti
tertahan. om, jika memang ingin memberi saran, nasihat, wejangan, dan
semacamnya, jangan ditahan ya. sebagai calon anak perempuan barumu nanti,
aku dengan senantiasa mendengarkan dan melakoninya nanti. bimbinganmu
adalah yang kita nanti.
tak banyak yang kuharap, semoga om dan tante mau menerimaku dengan
pintu terbuka. sebagai seorang anak perempuan baru di keluarga kalian, untuk
menjalani hidup bersama putra kalian.
saat ini, mungkin aku masih belum bisa benar-benar diterima. kebaikan
hati dari om dan tante memang menenangkan hati. sebenarnya, tak banyak
yang kuinginkan. semoga om dan tante pun turut mendoakan, berawal dari
teman dekat yang sekadar mampir ke rumah, semoga menjadi anak perempuan
baru di keluarga ini bisa kusandang.
terima kasih untuk calon ayah
dan ibu yang akan menjadi bagian keluargaku masa depan. kebaikan dan
keramahtamahan kalian membuatku semakin keras mengucap "amiiin" dalam doa. aku harap agar Tuhan menyemogakan hubungan ini tetap berjalan lancar
sampai waktu terbaiknya tiba.
dari gadis yang tak sabar ingin menjadi bagian dari keluarga kalian :)